MENGENAL PEDOFILIA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK

Pernahkah Anda mendengar istilah pedofilia?

Pedofilia yang berasal dari kata; pedo (anak) dan filia (cinta) adalah sebuah istilah untuk kelainan seksual yang berupa hasrat atau fantasi seksual seseorang yang melibatkan anak di bawah umur. Umumnya, orang dengan pedofilia berusia di atas 16 tahun, baik pria maupun wanita. Sedangkan anak-anak yang menjadi korban pedofilia umumnya berusia 13 tahun atau lebih muda.

Seringkali kita memahami praktek pedofilia ini dalam bentuk sodomi. Padahal sebetulnya prakteknya tidak hanya dari pria saja, melainkan juga wanita. Dan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan adalah korbannya.

Apa penyebabnya?

Pedofilia sering kali dikaitkan dengan ketidakmampuan seseorang dalam menjalin hubungan sesama dewasa. Atau, bisa juga dikatakan, pedofilia adalah penyaluran hasrat atau nafsu seksual kepada anak-anak di bawah umur, yang tidak bisa dilakukan dengan sesama orang dewasa. Dan umumnya, penderita pedofilia ini adalah korban pelecehan seksual di masa anak-anak.

Aktivitas seksual yang dilakukan oleh penderita pedofilia sendiri bervariasi. Misalnya, menelanjangi anak, memamerkan tubuh pada anak, masturbasi bersama anak, bersenggama dengan anak, dsb. Dan sering kali mereka beralasan melakukan aktivitas tersebut untuk mendidik dan mengajari anak tentang seks, atau digoda oleh anak-anak itu sendiri.

Penderita pedofilia biasanya melakukan ancaman kepada korbannya untuk tidak membeberkan rahasia. Tak jarang pelakunya melibatkan anak dalam anggota keluarga mereka sendiri.

Bagaimana pengaruhnya terhadap anak?

Anak-anak yang menjadi korban pedofilia akan mendapatkan gangguan secara mental dan fisik, dan itu dapat terjadi dalam jangka yang panjang.

Gangguan secara fisik adalah gangguan kesehatan. Ketika anak-anak dipaksa melakukan hubungan intim, itu akan menjadi siksaan yang luar biasa sakitnya. Sebab di usia mereka organ vital dan hormon belum tumbuh dan berkembang secara sempurna. Terlebih lagi kini banyak penyakit yang menular lewat hubungan kelamin, seperti HIV dan AIDS.

Belum lagi jika sampai terjadi kehamilan. Pada usia anak dan remaja, kondisi sel-sel pada rahim belum matang, sehingga jika terjadi kehamilan, anak-anak akan menghadapi resiko kematian yang cukup tinggi bagi ibu dan janin.

Anak-anak korban pedofilia tentunya juga akan mengalami gangguan kejiwaan, yang tingkatnya bervariasi. Dalam keadaan tertentu, anak-anak akan mengalami trauma yang luar biasa. Dan trauma tersebut berakibat sangat buruk bagi kehidupan sosial dan intelektualnya.

Dan sebagaimana umumnya yang banyak terjadi, anak-anak korban pedofilia biasanya juga akan tumbuh dengan kelainan seksual yang sejenis. Di masa mendatang, mereka bisa jadi melakukan hal yang sama sebagai bentuk balas dendam akan kepahitan yang mereka rasakan.

 

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.