KENAPA BAYIKU SERING SEKALI MENANGIS?

Menangis adalah bahasa komunikasi bayi. Sebagaimana ibu-ibu baru lainnya, saya sendiri merasa tidak mudah memahami arti tangisan bayi. Sering kali kita menyangka mereka haus, karena bayi -terutama yang masih baru lahir- senang sekali menggerak-gerakkan mulutnya seperti minta minum. Padahal, sebenarnya mungkin mereka tidak haus.

Bisa jadi, bayi menangis karena kedinginan, kepanasan, mengompol, buang air, gerah, pegal, sakit perut, digigit semut atau serangga, dsb. Dan karena mereka belum dapat berbicara, maka menangis adalah bahasa yang mereka miliki untuk memberitahu ibunya, bahwa sesuatu terjadi pada mereka.

Kitalah sebagai ibu yang harus selalu siap untuk memeriksa keadaan mereka. Tidak harus selalu menyusui atau menggendong mereka jika mereka mulai menangis. Cobalah periksa popoknya, jika basah, maka segera ganti. Atau jika tidak, kita bisa sekedar memeluknya dan menepuk-nepuknya dengan lembut, menandakan bahwa kita “ada” untuk mereka.

Sekalipun mereka mengecap-ngecap seperti minta minum, maka sebetulnya itu karena bahasa mereka adalah bahasa oral, menggunakan mulut. Kita menyangka mereka haus, padahal tidak. Dan jika kita memaksakan terus memberinya minum, biasanya mereka akan muntah dalam jumlah yang cukup banyak.

Sesekali membiarkan bayi menangis itu tidak mengapa. Justru akan membantunya mengaktifkan otak dan kerja jantungnya. Asal, tetap dikontrol. Bisa jadi ia benar-benar haus atau merasa sakit.

Rata-rata, bayi menangis selama dua jam setiap hari. Antara kelahiran sampai sekitar usia 6 minggu, jumlah menangis biasanya meningkat hampir tiga jam setiap hari, tidak peduli apa yang Anda lakukan! Setelah itu, bayi mulai dapat menyibukkan dirinya sendiri dan pada akhirnya ia hanya akan menangis sekitar satu jam sehari.

Ketika Anda mulai dapat memprediksi mengapa bayi Anda menangis, maka perlahan bayi Anda pun tidak akan mudah rewel lagi. Anda akan lebih mudah mengatur aktivitas dan rutinitas Anda kembali. Ia mungkin hanya akan menangis sesekali jika tidak menemukan Anda dalam ruang pandangnya.

Berikut ini salah satu saran: ambil ember atau keranjang bayi. Letakkan bantal-bantal dan selimut lembut di atasnya. Setelah memastikan tempat itu nyaman, letakkan bayi Anda di atasnya dan dekatkan di tempat Anda dapat melihat dan mengawasinya, dan si kecil pun dapat melihat Anda. Walaupun sesekali Anda menghilang dari pandangannya, bayi akan tahu bahwa ia aman disana dan Anda akan kembali untuknya.

About bunda 566 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.