
Ketika seorang wanita mendapatkan kehamilan, maka secara alami tubuhnya membentuk hormon-hormon untuk menopang kehamilannya. Hormon-hormon ini akan terus berkembang, terkadang saling menggantikan seiring dengan perkembangan kehamilan itu sendiri.
Nah, ada 5 hormon utama yang terbentuk pada masa kehamilan. Apa sajakah itu?
1. Hormon HCG atau Human Corionic Gonadrothopine
Terbentuk pada awal masa kehamilan sebelum plasenta terbentuk dalam rahim ibu. Hormon ini berfungsi untuk mempertahankan janin agar dapat terus menempel pada rahim ibu. Ketika usia kehamilan ibu mencapai usia 14-16 minggu, plasenta telah terbentuk dan menggantikan fungsi HCG bersama dengan hormon progesteron. Kekurangan hormon HCG dapat menyebabkan terjadinya flek-flek atau yang terparah adalah dapat menyebabkan keguguran.
2. Hormon Progesteron
Sama halnya dengan hormon HCG, hormon progesteron adalah hormon yang berfungsi sebagai penguat kehamilan. Hormon ini menjadikan otot-otot pada rahim ibu menjadi lemas, sehingga tidak timbul kontraksi. Selain otot rahim, progesteron juga melemaskan otot lain, termasuk otot dalam organ pencernaan. Reaksi dari meningkatnya hormon ini adalah dengan munculnya rasa mual, muntah, sebah, dan susah buang air besar. Namun, meski begitu, hormon progesteron juga dapat memberikan efek rasa tenang terutama setelah memasuki masa trimester kedua, sehingga ibu hamil menjadi lebih mudah tidur. Kekurangan hormon progesteron dapat menimbulkan pecahnya ketuban dini dan kelahiran prematur.
3. Hormon Prostaglandin
Setelah hormon progesteron menurun, maka tubuh menyiapkan hormon prostaglandin untuk membantu proses kontraksi. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan terlambatnya persalinan atau kehamilan lewat waktu.
4. Hormon Estrogen
Hormon estrogen tidak hanya memacu meningkatnya gairah seksual, tapi juga merangsang perkembangan rahim, meningkatkan dan melancarkan aliran darah dari uterus ke plasenta, serta mempersiapkan payudara ibu dalam memproduksi ASI. Puncaknya sekresi hormon estrogen adalah tepat sebelum persalinan, dan segera menurun setelahnya.
5. Hormon Oksitosin
Fungsi hormon ini sama dengan hormon prostaglandin, yaitu sebagai pemicu atau pencetus kontraksi sehingga mempermudah proses persalinan. Hormon oksitosin juga memberikan efek rasa senang dan bahagia untuk menambah ikatan antara ibu dan bayi. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu, dimana akhirnya medis akan memberikan suntikan induksi untuk mempermudah persalinan.
Dari berbagai sumber.
Leave a Reply