5 KESALAHAN YANG PALING SERING DILAKUKAN ORANGTUA

Sebagai orangtua, kita sering kali tidak sadar bahwa kita telah mengajarkan sesuatu yang salah kepada anak-anak kita. Kita menuntut anak untuk tidak berbuat salah, tetapi kita sendiri melakukan kesalahan tersebut.

Apa sajakah itu?

Berikut ada 5 sikap salah yang paling sering dilakukan oleh orangtua, dengan sadar atau tidak sadar:

1. Berbohong. Kita tidak senang jika anak-anak mulai bicara bohong dan membohongi kita. Kita akan marah dan sering menghukumnya atas kebohongan tersebut. Namun, tahukah kita, bahwa anak-anak belajar berbohong dari orangtuanya? Secara tidak sadar, kita sering kali memberikan contoh yang salah dan mengajari mereka berbohong. Contoh kecil, kita membujuk mereka dengan iming-iming palsu seperti, “kalau kamu mau diam dan berhenti menangis, ibu akan belikan kamu es krim besok”. Padahal, kenyataannya Anda tidak membelikannya es krim. Atau, ketika ada orang datang meminta sumbangan, Anda memintanya untuk keluar dan bilang, “Mamaku nggak ada di rumah, mama sedang pergi” dan yang semisal dengan itu.

2. Ghibah atau bergunjing. Ini adalah koreksi bagi kita semua. Sering kali kita lupa, bahwa kita mengajarkan anak untuk bicara yang kurang bermanfaat dan menggunjing orang lain. Saat bertamu misalnya, kita justru membicarakan aib-aib orang lain, dan anak-anak mendengar itu. Alangkah baiknya jika kita memberikan mereka contoh untuk bicara hal-hal yang bermanfaat dan sarat akan ilmu.

3. Masuk rumah orang lain tanpa ijin dan salam. Ada kebiasaan dimana kita senang masuk rumah orang lain tanpa ijin dan salam. Misalnya, rumah tetangga yang sudah sangat akrab atau rumah keluarga dan kerabat. Walaupun kita sudah sangat akrab dan itu merupakan kerabat kita sendiri, alangkah mulianya jika kita tetap menjunjung tinggi adab-adab bertamu yang telah diajarkan oleh Islam. Mengucapkan salam, mengetuk pintu, dan bersikap sopan adalah akhlak mulia yang telah Rosulullah ajarkan. Jika kita membiasakan anak-anak bersikap sesuai dengan tuntunan adab, maka hingga ia besar dan dewasa ia akan senantiasa menjaga adab-adab yang telah Anda ajarkan tersebut.

4. Tidak sholat tepat waktu dan menunda-nunda ke masjid. Kita sering kali meneriakkan, “ayo sholat, sudah adzan!”, kepada anak-anak kita. Meminta mereka untuk bergegas sholat dan pergi ke masjid untuk sholat berjama’ah. Namun, ternyata kita tidak memberikan contoh kepada mereka. Kita sering menunda-nunda sholat, atau bahkan tidak sholat di masjid. Anak-anak tentu akan melihat dan mencontoh ini semua. Bagaimana kita bisa menuntut anak-anak lebih baik dari kita jika kita tidak memberikan teladan yang baik bagi mereka?

5. Tidak bersikap adil. Anak-anak memang kerap bertengkar dan berselisih paham antara yang satu dengan yang lain. Namun, sebagai orangtua, kita seharusnya bisa berada di tengah dan tidak bersikap “berat sebelah” alias memihak salah satu anak. Jika anak salah, kita harus bisa menasehatinya dengan bijak, menghukumnya secara proporsional, dan tidak selalu mengungkit-ungkit kesalahannya. Ajari anak-anak untuk saling memaafkan dan mau mengakui kesalahan masing-masing. Dengan demikian, tidak ada anak yang merasa dikucilkan sementara yang lain di “anak emaskan” oleh kita.

Yuk, kita belajar untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan ini!

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.