MENGAJARI BAYI ANDA MATEMATIKA DENGAN METODE GLENN DOMAN

Bagi sebagian anak, belajar matematika adalah sebuah momok yang menakutkan. Betapa sulitnya, betapa tidak mudahnya. Sering kali karena merasa sulit, anak-anak menjadi malas belajar matematika dan bahkan lari.

Para orangtua dan pendidik telah mencoba berbagai cara untuk mengajarkan matematika kepada anak-anak dan peserta didik mereka. Dan dari sekian banyak metode, pendekatan yang paling memberikan hasil paling mengejutkan adalah pendekatan yang dilakukan dengan metode Glenn Doman, yaitu Dot Method. Dan ternyata, metode ini dapat diajarkan sejak bayi dan telah membuahkan hasil yang sangat menakjubkan!

Selama ini kita belajar dan mengajarkan pelajaran berhitung dengan cara yang sangat panjang dan sulit. Menghitung dengan jari, menghitung dengan lidi dan korek api, kemudian menghafal penjumlahan hingga pembagian, menghafal rumus, dsb.

Padahal, menurut Glenn Doman, anak-anak dilahirkan dengan kemampuan melihat kuantitas dari obyek yang mereka lihat. Anda ingat film Rain Man? Dalam film tersebut, seorang mampu menyebutkan jumlah tusuk gigi secara tepat hanya dengan melihat tanpa menghitungnya. Dan rupanya, semua anak, bahkan yang mengalami cacat otak pun mampu melakukannya dan akan kehilangan kemampuan tersebut jika kita sebagai orangtua tidak membantu mengembangkannya dengan baik. Sebab, tiga tahun pertama dalam kehidupannya, otak anak mengalami perkembangan yang sangat cepat.

Dot Method yang diperkenalkan oleh Glenn Doman ini menggunakan Dot Card, yakni kartu-kartu yang berisi lingkaran-lingkaran kecil berwarna merah yang disusun secara acak.

Bagaimana tahapan metode ini bekerja membantu orangtua mengajari matematika pada bayi dan balitanya?

Sebelumnya, Anda harus memahami konsep dan aturan dasar dalam metode ini :

1. Mulailah sedini mungkin
2. Jadilah gembira setiap saat
3. Hormati anak Anda
4. Ajarkan hanya ketika Anda dan bayi Anda merasa senang dan gembira
5. Hentikan sebelum anak Anda ingin berhenti
6. Perlihatkan dengan cepat
7. Memperkenalkan obyek baru sesering mungkin
8. Lakukan secara konsisten
9. Siapkan materi dengan baik dan terus menerus
10. Berhentilah jika Anda dan anak Anda tidak memiliki waktu yang menyenangkan untuk belajar

Setelah Anda memahami konsep ini, maka kini saatnya Anda membuat alat peraga yang Anda butuhkan untuk belajar bersama si kecil:

1. Dot Card : buatlah kartu dari kertas manila atau karton putih dengan ukuran 28×28 cm sebanyak 100 kartu. Gambarlah atau tempelkan masing-masing kartu dengan lingkaran atau dot berwarna merah menyala dengan diameter 2 cm, dengan jumlah urut 1 sampai 100. Lingkaran ini harus Anda susun secara acak, dan jangan lupa untuk mencantumkan angkanya pada halaman sebaliknya.

2. Numer Card: buatlah kartu dari kertas manila atau karton dengan ukuran 14×14 cm sebanyak 100 kartu. Tuliskan atau tempel angka tebal kira-kira setinggi 12-13 cm dengan warna merah menyala, urut dari angka 1 sampai 100.

Langkah-langkah pengajaran:

  • Langkah pertama: pengenalan jumlah. Tunjukkan kartu dengan 1 dot, dan katakan, “ini satu”. Lakukan dengan sangat cepat (dalam hitungan detik) dan anak harus fokus pada kartu yang Anda tunjukkan. Lakukan langkah ini 3 kali sehari, cukup 5 kartu saja perhari.
  • Langkah kedua: pengenalan persamaan jumlah. Ambil 3 buah kartu, misalnya kartu 3, 2, dan 5. Katakan; “dua ditambah tiga sama dengan lima”. Lakukan langkah ini 3 kali sehari dan cukup 3 persamaan saja setiap harinya. Pada langkah ini, pada setiap interval 2 minggu, setelah melakukan persamaan pertambahan, lakukan juga persamaan pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dan ingat, jangan lakukan pengulangan pada hari yang berbeda dan jangan lakukan tes.
  • Langkah ketiga: memecahkan masalah. Ambil 4 kartu, misalnya kartu 4, 8, 12, dan 20. Katakan; “empat ditambah delapan sama dengan dua belas atau dua puluh?”. Biarkan si kecil berpikir dan menunjukkan jawabannya. Jika si kecil belum mampu menunjuk atau menyebutkan jawabannya, maka perhatikanlah fokus matanya. Jangan paksakan jika ia belum mau atau belum dapat menjawab dengan tepat. Tetap peluk dan berikan ciuman penuh kasih meski jawabannya salah.
  • Langkah keempat: pengenalan angka. Nah, pada langkah ini, ambillah kartu numer card Anda yang berukuran 14×14 cm. Lakukan seperti langkah awal dengan menunjukkan kartu bertuliskan angka 1, dan katakan, “ini satu”. Lakukan langkah ini sama seperti langkah-langkah sebelumnya hingga kartu habis.

Anda mungkin bertanya-tanya, seberapa jauhkah metode ini berhasil diterapkan pada putra-putri Anda di rumah?

Kalau saya boleh berpendapat, sebenarnya metode ini hanyalah salah satu metode alternatif dari sekian banyak metode pengajaran yang ada. Prosentase keberhasilannya sama seperti prosentase keberhasilan metode yang lain. Semuanya kembali dan sangat tergantung pada Anda sebagai orangtua dan anak Anda sendiri.

Banyak orang menggunakan metode ini dan sukses. Namun tak sedikit pula yang berlalu tanpa hasil yang menakjubkan. Sekali lagi, metode ini sama seperti sebuah sistem: Anda dan si kecil adalah partner yang saling menentukan keberhasilannya.

 

 

Gambar : Rumah Bunda

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

3 Comments

  1. Dear bunda,
    Masya Allah artikelnya membantu sekali dan mencerahkan, masih ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan:

    1) point no.1 , 1 hari mengenalkan jumlah 1-5, sehari 3x . Lalu esok harinya masih sama atau berganti 6-10 ?
    2) kapan pengulangan (yg sudah dikenalkan) kembali diingatkan (kembali diulang/perlihatkan?)
    3) kapan evaluasi (melihat efektif/tidaknya, melakukan tes dilakukan/memang tidak dilakukan?)
    4) apakah ada day to day video tutorial/contoh nya bun?

    Terima kasih banyak ya bun, salam sayang

    Dinda.

    • Hai, Mba Dinda. Terimakasih sudah mampir ke blog saya, ya. Berikut jawaban yang dapat saya berikan untuk Anda :
      1. Kenalkan jumlah 1-5 ini selama LIMA HARI. Di hari ke ENAM, singkirkan kartu 1, ganti dengan kartu 6. Di hari ke TUJUH, singkirkan kartu 2, ganti dengan kartu 7, dan begitu seterusnya. Jadi sekali main hanya ada 5 kartu. Ini kalau saya. Dalam panduan lain, langsung diberikan 10 kartu, Mba. Jadi memang lebih cepat prosesnya. Maka pilih mana yang sekiranya nyaman buat si kecil saja.
      2. Pengulangan bisa dilakukan setelah kartu 100 selesai.
      3. Pertanyaan bisa diajukan setelah hari ke 45, Mba. Tapi kadang kita sendiri gatal yaa…pingin ngetes. Kalau yang membaca, di hari ke 6 atau 7 bahkan sudah ada yang ngetes. Dan saya pribadi juga cukup “bandel”…mencoba untuk menanyakannya ke anak. heheu
      4. Di youtube ada Mba. Namun apakah urut day to day saya belum pernah mengikutinya.

      Semoga yang sedikit ini membantu ya, Mba. Mayoritas saya tidak saklek di buku panduan. Semua serba saya sesuaikan dengan kondisi diri sendiri dan anak.

  2. Wah dibalas ,
    Oh begitu bun, penjelasan bunda di point 1 apakah berlaku juga untuk yang membaca? (Singkirkan satu kata, masuk satu kata baru? Atau harus serangkaian per kategori baru kemudian ganti kategori baru?)

    Untuk pengenalan jumlah, apakah berurut “ini satu, ini dua” atau harus diacak?

    Sekali lagi terima kasih banyak ya bunda.

    Semoga share and learn ini bisa menjadi amal jariyah bunda

    Salam sayang,

    Dinda.

Leave a Reply to Dinda Yunitha Prasetyo Cancel reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.