BUKU : MY TEENS, MY INSPIRATION

“Orangtua terkadang lupa bahwa dulu juga pernah mengalami masa remaja. Akhirnya, sering terjadi konflik berkepanjangan antara orangtua dan remaja. Melalui My Teens My Inspirations karya mbak Tika Bisono ini, kita diajak untuk menyadari kembali betapa masa remaja adalah masa transisi. Masa penuh gejolak dan gelombang yang dahsyat. Namun, di situlah justru terletak dinamika masa remaja yang sarat kreativitas dan inspirasi. Manakala problematika sang remaja tetap dihadapi dengan cinta dan penuh pengertian, niscaya semua masalah bisa diselesaikan secara lebih konstruktif. Mari hadapi remaja kita dengan hati yang jernih.” Kak Seto – Psikolog.

Membaca sepuluh bab yang terdapat dalam buku My Teens My Inspiration ini membuat saya banyak mengenang sekaligus merenungi masa remaja saya yang telah lalu. Yang saya ingat, ada banyak pertengkaran, perselisihan, protes, kritikan tajam, amukan, dan tangis. Rasanya, sulit bagi saya untuk mencari file “remaja bahagia” atau “kompak dengan orangtua” dalam memori saya.

Apakah dulu saya dekat dengan orangtua saya? Tidak terlalu. Bahkan meski ibu saya meminta saya untuk lebih banyak bercerita pada beliau, saya lebih memilih bercerita pada buku harian. Sebabnya? Kalau saya cerita, ibu saya pasti ngomel-ngomel. Bapak saya? Apalagi. 

Saya remaja tak pernah bebas menentukan pilihan sendiri. Semuanya serba diatur. Sekolah disini, jurusan yang diambil, sampai kuliah pun juga begitu. Protes? Pastilah. Kalau perlu pecah perang, dan ujung-ujungnya saya harus terpaksa menurut dengan ancaman. Whoaaa…

Sebagai anak perempuan paling besar, saya juga paling banyak mendapatkan tuntutan dari orangtua. Mulai dari tuntutan harus jadi anak mandiri, jadi anak yang peduli, juga harus selalu nomor satu di sekolah. Tapi ketika saya mendapatkan itu semua, boro-boro memuji. Ah…sia-sia rasanya menghabiskan waktu untuk belajar tak henti-henti. 

Bahasanya seru, asyik, sederhana, tapi sangat mengena. Semua berdasarkan pengalaman dan kisah nyata, membuat saya terlempar kembali ke masa remaja saya. Tak seperti saat saya membaca buku-buku psikologi dan parenting lainnya yang serius, buku My Teens My Inspiration karya Ibu Tika Bisono ini membuat saya tak hanya senyum-senyum sendiri, tapi juga ngomel-ngomel sendiri tak keruan. Rasanya, “nah lo…aku juga ngalamin ini, kenapa dulu ibuku nggak bersikap begini?” atau “tuh, kan…kubilang juga apa…gara-gara ayah aku jadi begini sekarang”.

Buku ini mengingatkan saya betapa “parahnya” komunikasi saya dengan orangtua saya dulu. Dan kini, setelah saya menjadi orangtua, haruskah saya melakukan kesalahan yang sama? Aduuh…jangan. Saya tidak mau, saya ingin jadi orangtua yang lebih baik untuk anak-anak saya. Eh, bukan berarti saya bilang orangtua saya tidak baik ya. Dalam artian, untuk masalah komunikasi anak-orangtua ini, saya ingin lebih baik.

Buku ini ditulis karena banyak peristiwa komunikasi yang dianggap sepele oleh orangtua yang justru berdampak buruk bagi perkembangan anak remaja. Jangan kuatir, buku ini sangat mudah untuk difahami dan dicermati. Tak perlu mengerutkan kening, ibu Tika Bisono akan mengajak kita semua untuk memperbaiki komunikasi yang sebelumnya bagai benang kusut menjadi komunikasi yang hangat untuk anak-anak kita.

Berbekal pengalaman beliau sejak tahun 1984 di bidang psikologi dan pendidikan, ibu Tika Bisono menuliskan karya ini untuk menguak sebagian besar permasalahan komunikasi antara orangtua dan anak. “Sangat banyak yang bisa digali dari permasalahan-permasalahan komunikasi. Seperti benang yang terurai kusut, secara teoritis hanya memiliki dua ujung yang bisa dilerai lurus. Demikian halnya dengan komunikasi antara orangtua dan anak, keduanya dapat membina hubungan komunikasi yang lebih baik dengan mengetahui persis kesalahan dari kedua ujung-ujungnya berada…”. (cover buku My Teens My Inspiration).

Coba bayangkan, betapa indahnya masa depan mereka jika mereka dapat menyampaikan keinginan mereka tanpa merasa takut akan tanggapan orangtua. Dan betapa bahagianya kita, ketika melihat anak-anak berusaha mewujudkan harapan kita tanpa terpaksa, dengan hati yang tulus, serta senyuman yang menunjukkan “ah, ya…ibu benar…inilah yang seharusnya kulakukan”.

Anda siap untuk mengubah komunikasi Anda dengan anak-anak Anda menjadi komunikasi dua arah yang penuh dengan cinta? Jangan lewatkan buku ini !

Judul : My Teens My Inspiration

Penulis : Tika Bisono, MPsiT., psikolog

Penerbit : MeBook

 

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.